Thursday, November 21, 2013

Persahabatan, pertemanan dan persaudaraan yang sama sekali tidak berpegang tangan

 Ini tentang persahabatan, pertemanan dan persaudaraan yang sama sekali tidak berpegang tangan. Semula aku berpikir mungkin ini tidak nyata atau tidak pernah ada dalam kehidupanku.Tapi ini nyata dan melekat erat dalam kehidupanku. Beberapa kali aku dipertemukan dengan orang yang aku kenal lewat dunia maya. Mereka bukan teman satu sekolahku sewaktu SD atau sahabat karibku ketika dibangku kuliah. Mereka orang yang aku kenal lewat tulisan nyata yang mereka rangkai dengan indah. Masih kuat dalam ingatanku bagaimana aku mengenal mereka, bagaimana aku bisa menangis dan tertawa bersama mereka hanya karena satu tulisan singkat mereka atau percakapan singkat di yahoo messenger.

Bertahun-tahun memori itu aku simpan dalam ingatanku, dalam sela-sela otakku yang terkadang aku buka dan aku ingat kembali masa-masa itu. Tidak itu bukan ilusi atau halusinasiku, mereka ada disana. Mereka ada dengan canda, duka dan tawa mereka disana. Mereka ada dengan rintihan doa yang tulus disana. Mereka ada dan nyata dalam ingatanku sampai saat ini.

Apa masa itu akan kembali lagi seperti dulu, tentunya tidak. Kini aku memiliki satu lembaran baru, tapi masih ada lembaran lama tentang mereka. Lembaran lama itu mungkin sudah usang dan hilang dimakan waktu. Tapi tetap lekat didalam ingatanku.

Miss u teh.tie, teh.Mei, Aa.dhie semoga Allah senantiasa melindungi kalian, mendengar setiap detik doa yang terpanjat dari bisikan-bisikan sujud kalian. Aamiin

Hope Allah blessed u All :")

Wednesday, January 30, 2013

Mari ikut menulis "My Wedding's Story". ^^


Pernikahan adalah sebuah peristiwa sakral dimana dua insan yang saling mencintai disatukan dalam sebuah ikatan suci. Setiap pasangan pasti mengingkan hari istimewa tersebut menjadi moment yang tak terlupakan sepanjang hidup. Maka tak heran jika persiapannya begitu menyita waktu, tenaga hingga perasaan. Rasanya sayang sekali jika kisah-kisah indah tentang pernikahan itu berlalu dan terlupakan begitu saja.

Karena itu, Mozaik Indie Publisher mengadakan lomba menulis dengan tema pernikahan bernama "My Wedding's Story".

Persyaratan:1. Berteman dengan salah satu akun Mozaik Indie Publisher, bisa yang di Wordpress atau Facebook.2. Like Fanpage Mozaik Indie Publisher atau follow twitter kami: @mozaik_indie.3. Sebarluaskan info event ini di note FB atau blog anda. Khusus di note FB, harus mentag minimal 20 teman dan akun FB Mozaik Indie Publisher.

Ketentuan Naskah:1. Naskah harus orisinil dan belum pernah dipublikasikan dalam media apapun. Boleh memasukkan foto pernikahan ke dalam naskah, maksimal 3 buah.2. Diketik di kertas A4, huruf TNR 12, spasi 1,5 dan margin 3 cm tiap sisinya. Panjang naskah antara 3 sampai dengan 5 halaman.3. Kirim naskah ke: mozaikindie@yahoo.com dengan judul email: MWS-Judul Naskah

Jangan lupa sertakan juga biodata naratif Anda. Semua berkas tersebut dilampirkan di attachment, jangan di badan email.

Naskah diterima paling lambat 31 Januari 2013 (deadline bisa diperpanjang jika naskah yang masuk belum memenuhi kuota)

Akan dipilih 19 naskah untuk dibukukan dengan naskah Mr.Moz. Karena ini diterbitkan secara indie, maka kontributor tidak akan diberikan royalti namun akan mendapatkan diskon 20 persen jika membeli bukunya sendiri. Untuk tiga naskah terbaik akan mendapatkan bukti terbit.

Jika naskah-naskah yang terpilih mempunyai nilai jual yang tinggi maka akan kami coba ajukan ke investor untuk diterbitkan secara major dan tentunya semua kontributor akan mendapatkan royalti. Oleh karena itu keluarkan kemampuan terbaik anda.

Sumber: Mozaik Indie Publisher

Thursday, October 04, 2012

Catatanku siang ini



Pagi itu aku duduk didepan rumah tua itu, aku melihat anakku berlari kesana kemari mencari dan memanggil sosok nenek dan kakek yang memang jarang ia temui di rumahnya. Aku melihat sekeliling rumah tua itu, ada rindu yang sangat besar, ada memori yang sangat indah, ada tawa yang sangat renyah dan ada tangis yang menetes dipipi.



Dulu aku selalu mendengarkan satu dua melodi lagu ditelingaku di kamar itu, aku selalu menyanyi di ruangan itu, bersujud  dan menangis tersedu di mushola kecil itu. Entah lah aku selalu menyimpan setiap memori kecil yang aku rasakan disana.



Rumah itu memang rumahku, tempat aku kembali ketika aku tersakiti, tempat aku kembali ketika aku bahagia , tempat aku kembali kepangkuan ibu dan bapakku. Aku selau berpikir kenapa Tuhan tidak memberiku jalan agar aku tetap dirumah itu. Tapi malam ini aku tau jawabannya , Tuhan mengajarkanku menghargai setiap episode kehidupanku, menghargai sekecil apapun nikmat yang aku dapat disana, mengajarkanku untuk menjadi sosok yang kuat.



Kini aku seperti bunga dandelion



""Aku ingin seperti dandelion, yang mampu tumbuh dan berkembang dimanapun angin akan meninggalkannya, mampu memberikan kehidupan baru ditempat yang baru""



Kata-kata itu yang aku temukan disudut dunia maya itu, aku akan terbang kemana angin membawaku dan akan selalu kembali ke rumah tua itu.



Akupun menemukan satu cerita indah mengenai bunga dandelion, aku hanya ingin berbagi dengan adik-adikku ketika aku terbang mengikuti angin, ada kepasrahan dan keihlasan . kepasrahan  terhadap angin yang menerbangkan ku mencerminkan ketaatan kepada Sang Pencipta untuk menjalani siklus kehidupannya yang tak mudah dengan hati penuh rasa keikhlas.:)



Bunga yang sering dijuluki orang-orang dengan sebutan bunga mungil bertopi putih, terlihat sangat lemah bila digoyangkan oleh angin, tapi ia masih tetap berusaha menjadi tegar dan kuat melawan terpaan angin yang seolah-olah akan mencabutnya dari tempat ia berdiri. Dan jika ia memang harus diterbangkan oleh sang angin, ia rela dan dia tidak akan bersedih. Karena ia tahu meskipun diterbangkan oleh angin dan tak tahu kemana arah terbangnya, dia juga tidak takut jika nantinya setelah deterbangkan oleh sang angin ia harus tertinggal ditanah yang gersang, di tepi jalan berbatu, bahkan dihimpit semak berduri, dia tetap tegar dan mencari setitik celah dan berjuang untuk tetap hidup.



Dandelion mampu bertahan dalam segala cobaan. Walaupun bentuknya tidak seindah mawar merah,mungkin tidak harum seperti bunga melati, Tapi Dandelion dengan tangkai kecilnya yang sederhana. mampu memberikan banyak arti dalam kehidupan ini. Bisa memberikan kehidupan baru. Serta saat dia disandingkan dengan ilalang jalanan yang sangat jarang dapat melihat dan menyadari keberadaannya juga tidak membuat nya sedih, karena ia memang bagian dari itu. Dia tak pernah berhenti berusaha.



Dandelion sosok kuat meskipun tampak rapuh, tapi memiliki semangat yang hebat dalam memcari kehidupan baru di luar sana. Mampu terbang tinggi, menjelajah luas menentang angin, sampai akhirnya mendarat di tempat baru kemudian tumbuh menjadi jiwa yang baru. Tujuan hidupnya hanya satu. Setelah dia terbang melintasi jagad raya, meniti kehidupan yang penuh kesulitan, suatu hari nanti, sejauh apapun dia telah pergi, dia akan kembali, dia akan kembali lagi ketempat dimana dia berasal.



"The Story of Dandelion"



Di suatu sudut pekarangan rumah yang tidak istimewa, hiduplah ibu dandelion. Udara siang yang hangat diiringi kicauan burung yang sesekali terdengar, menentramkan setiap relung hati yang mencari ketenangan jiwa. Rumput-rumput menyibakkan keharumannya yang khas.



Ibu dandelion tampak bahagia. Anak-anaknya yang masih halus terlihat menggelantung pada kelopaknya yang khas. Hempasan angin menerbangkan anak-anaknya, hingga tersisa sejentik halus satu anaknya. Anak dandelion ini berusaha menggenggam erat-erat ibunya, melawan hempasan angin yang ingin menerbangkannya.







Ibu dandelion heran dan bertanya, “Mengapa engkau tetap bertahan di sini, nak?” “Aku tidak ingin meninggalkan ibu,” anak dandelion bergumam, “nanti ibu kesepian, sendirian di pekarangan ini.”

Ibu dandelion tersenyum dan berkata, “Ibu tidak apa-apa. Pergilah, terbanglah jauh ke angkasa, lihatlah dunia yang luas ini, nak…”





“Tidak!”, anak dandelion bersikukuh.





Ibu dandelion kemudian bercerita, “Dulu sewaktu kecil, ibu tinggal di padang rumput yang luas. Angin menerbangkan kami semua. Ada yang hanya terbang sedikit dan jatuh masih di padang rumput, ada yang terbang jauh melewati gunung dan tiba di rimba raya, ada yang menyusuri sungai dan sampai di petak sawah, ada yang hinggap di sayap burung dan terbawa hingga ke negeri nun jauh di sana…” Terhenti sejenak, sambil tersenyum ibu dandelion menambahkan, “Ibu sendiri terbang jauh sekali dan jatuh di pekarangan rumah ini.”







Anak dandelion agak terkesima mendengar penuturan ibunya. “Ibu terbang tinggi sekali, melewati hamparan padang rumput luas yang seakan menyatu dengan cakrawala. Atap-atap rumah tampak kecil di kejauhan. Malam hari, bintang-bintang berkelip menemani perjalanan ibu,” sambil menarik nafas dalam dan memandang angkasa, ibu dandelion bergumam lagi, “perjalanan panjang itu akhirnya berakhir di pekarangan ini. Tapi, ibu tidak pernah menyesali apapun. Ibu bahagia dapat tumbuh di tempat baru ini, pernah terbang melewati bentang alam nan luas, hingga sekarang memiliki anak-anak yang kemudian terbang jauh, masing-masing akan memiliki kisahnya tersendiri.”









“Terbanglah nak, ibu tidak apa-apa di sini. Lihatlah dunia yang luas ini.”





“Ibu…..!!!”

Angin menerbangkan si anak dandelion, jauh…jauh sekali.









“Pergilah nak…engkau akan tumbuh dewasa, engkau akan punya banyak kisah untuk diceritakan kelak,” bisik ibu dandelion dalam hati.



Angin lalu membawa anak dandelion pergi hingga tak tampak lagi, dan dari halaman rumah itu, sang ibu dandelion tersenyum bangga.





*Setiap jentik Dandelion mempunyai kisah yang berbeda, tapi tahukah kalian apa kesamaan mereka? Kemanapun angin akan membawa mereka, mereka akan tetap hidup, mereka akan menciptakan suatu kehidupan Dandelion baru. Gambaran kepasrahan Dandelion terhadap angin yang menerbangkannya, mencerminkan ketaatan kepada Sang Pencipta untuk menjalani siklus kehidupannya yang tak mudah dengan hati penuh ikhlas. :)





ulie

Jakarta, 04 Oktober 2012

Friday, October 07, 2011

Mama i Love You

Yesterday my mom call me , we talk a lot about my child and i know that my mom is my best friend maybe only she can understand what i feel.

This note i found when i'm looking for a spice girl song mama


" 3 years: "I love you, mommy"

10 years: "Well, whatever"

16 years: Mom, u so annoying

18 years: "I want to leave this house!"

25 years: "Mom, mom was right"

30 years: "I want to go back home with u mom '

50 years? old: "Mommy, dont leave me"

70 years: "Now I will give up all i have to be with her " ...

You only have one mother only."

Mama I love U Now i'm 27 years and you was right mom and sometime i want back home with u mommy ... but' im a mommy now and my child say I love u mom ..."
Love u mama  always ....

-Me-

image from here

Tuesday, October 04, 2011

Hanya sekedar


Selalu ada keinginan kembali bergelut dengan rutinitas harian pekerjaan , 2 tahun yang lalu aku memutuskan untuk berhenti bekerja dengan alasan ingin memberi ASI ekslusif untuk anakku. ALhamdulillah semuanya bisa aku laksanakan hampir 2 tahun , aku mengikuti semua perkembangan anakku dari belajar merangkak, belajar berdiri sampai lari-lari . Semua itu pengalaman indah bagiku.Dan kini aku pun ingin memberi yang terbaik lagi untuk anakku , suamiku dan keluargaku.

Tapi kini setelah sekian lama , ada satu keinginan dalam benakku. aku ingin menjadi orang yang lebih bermanfaat. bukan hanya untuk keluarga ku tapi untuk semuanya.

AKu memang bukan wanita yang tidak berpendidikan, predikat S1 pun ada ditanganku , aku ingin memanfaatkannya. Tuhan bantu aku menyakinkan pilihanku. Karena aku tau tak ada yang tak mungkin bagimu.
Tuhan bisikan satu pilihan yang terbaik untukku.


#dalamSuasanaGalau dan DIlema



-Me-